Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak, Informasi Gabung Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi, Hubungi WA Hubungi 081294496174

Gabung Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak Homeschooling (Hs) istilah ini kemungkinan jarang anda dengar, tetapi sebetulnya proses Homeschooling yang bermakna sekolah rumah, telah di terapkan hampir oleh semua keluarga. Tidakkah tiap-tiap anak meraih pendidikan dirumahnya? Bagaimana si ibu mulai mengajari anak berhitung, bicara, serta membaca? Sebetulnya, disitulah proses Homeschooling diawali. Cuma saja, proses pendidikan orangtua di dalam rumah itu biasanya tidak berjalan lama. Ketika anak memasuki umur sekolah dasar, orangtua paling banyak mempercayakan sistem sekolah umum buat perkembangan pendidikan anaknya.

Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak, Informasi Pendaftaran Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi, Hubungi WA Hubungi 081294496174

Maka pendidikan bukan sebuah hal yang baru. Saat sebelum ada sistem pendidikan kekinian (sekolah) seperti yang diketahui pada sekarang ini, pendidikan dikerjakan dengan berbasiskan rumah, sistem magang ialah jenis pendidikan yang begitu diketahui oleh warga. Begitu juga dengan belajar otodidak yang hingga saat ini masih dilaksanakan. Serta banyak bangsawan zaman dulu umumnya mengundang guru-guru private buat mengajar anak-anaknya. Itu jejak-jejak homeschooling pada masa dulu.

Mulai sejak perkembangan revolusi industri, berlangsung proses sistematisasi pendidikan dan proses belajar. Perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dan usaha untuk mengoptimalkan proses pembelajaran selama berabad-abad menghasilkan suatu evolusi sistem pendidikan yang kita kenal jadi sekolah jadi lembaga kekinian, sekolah yaitu solusi untuk menangani keterbatasan kelurga dalam mendidik anaknya dengan cara sadar dan terencana meski sekolah sebagai lembaga pendidikan yang terbukti memberi kegunaan untuk kemanusiaan, bagaimana juga proses pencarian pendidikan yang terbaik tidak sempat stop.

Beragam filsafat dan pemikiran selalu lahir, dan berinteraksi dengan kondisi sosial yang di alami oleh warga. Sebenarnya, telah lama bangsa kita mengenali konsep Homeschooling ini, serta jauh saat sebelum sistem pendidikan barat tiba. Lihat saja di pesantren-pesantren diprediksikan mulai ada pada abad ke 15 waktu pertama-tama dikembangkan oleh Raden Rahmad alias Sunan Ampel, selanjutnya ada pesantren Giri oleh Sunan Giri, pesantren Demak oleh Raden Fatah, dan pesantren Tuban oleh Sunan Bonang. Tidak hanya pesantren ada juga pola seperti taman siswa yang dibangun pada tahun 1922. Juga sekolah yang dibangun oleh Muhammad Syafi’i di kayutaman.

Sekolah ini memiliki semboyan “cari sendiri dan lakukanlah sendiri”. Siswa di beri ketrampilan untuk membuat sendiri meja dan bangku yang dipakai untuk mereka belajar. Sayangnya, pemerintah Kolonial Belanda merusak sekolah itu.

Begitu juga banyak pendekar, bangsawan atau seniman tempo dulu yang mendidik dengan cara pribadi di dalam rumah atau pedepokan masing-masing dari pada sebatas mengandalkan pada orang lain. Tokoh-tokoh besar layaknya KH. Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, atau Buya Hamka, pun meningkatkan cara belajar dengan sistem persekolahan di dalam rumah, bukan hanya supaya lulus ujian selanjutnya mendapat ijazah, tetapi biar lebih mencintai dan meningkatkan ilmu tersebut.

Persekolahan di dalam rumah ini makin jadi perhatian dalam 2 tahun paling akhir ini, di antaranya sejak mulai begitu banyaknya orangtua merasai jika suasana pembelajaran dibanyak sekolah kerap kurang memprioritaskan kebutuhan terbaik untuk anak. Pada akhirnya banyak anak yang stress dan kehilangan kreativitas alamiah nya.

Lihat deskripsi di atas, mulai berkembang bermacam gagasan dari banyak pendidik, bagaimana cara untuk membuat sekolah yang membahagiakan sekaligus juga mencerdaskan anak. Kemudian menimbulkan beragam jenis sekolah alternatif salah satu homeschooling alias persekolahan di dalam rumah. Dengan cara etimologis, Homeschooling ini yaitu sekolah yang diselenggarakan di dalam rumah, tapi dengan cara hakiki dia yaitu suatu sekolah alternatif yang tempatkan anak jadi subyek (kurikulum dan sekolah yaitu buat anak) dengan pendekatan pendidikan dengan cara at home. Dengan pendekatan ini anak berasa nyaman. Mereka dapat belajar sesuai kemauan dan gaya belajar masing-masing, sewaktu-waktu dan dimanapun, seperti dia sedang ada di tempat tinggalnya sendiri.

Pada saat ini sistem persekolahan di dalam rumah pun dapat ditingkatkan untuk memberikan dukungan program pendidikan kesetaraan. Terutama pada anak yang memiliki masalah, layaknya buruh anak, anak jalanan, anak suku terasing, hingga anak yang mempunyai kelebihan layaknya olahragawan atau artis cilik yang padat dengan kegiatan mereka.

Homeschooling ini diketahui juga dengan nama lain sekolah rumah atau home-education. Pada intinya homeschooling ini ialah sistem pendidikan atau pembelajaran alternatif tidak hanya sekolah. Metode belajar mengajar pada homeschooling ini membahagiakan lantaran dilaksanakan di dalam rumah.

Namun sebenarnya homeschooling bukan cuma terbatas dijalankan dengan cara senantiasa menerus di dalam rumah, tetapi keadaan belajar kondusif yang bisa dikerjakan dimanapun, kapan saja, dan anak bebas untuk menentukan pelajaran yang disenanginya maka berasa nyaman layaknya di dalam rumah.

Homeschooling ini ialah proses layanan pendidikan yang dengan cara sadar, teratur dan terarah dilaksanakan oleh keluarga atau orang tua di dalam rumah atau tempat-tempat lain di mana proses belajar mengajar bisa berjalan dalam situasi yang aman dengan tujuan supaya tiap-tiap potensi anak yang unik bisa berkembang dengan cara optimal.

Bila suatu keluarga sudah memilih homeschooling bagi pendidikan anak-anak mereka, maka orangtua bertanggungjawab dengan cara penuh pada proses pendidikan itu. Sistem pendidikan alternatif ini dapat dikerjakan kapan saja, dimanapun dan oleh siapapun (pihak lain tidak hanya orangtua bisa dari bermacam golongan usia dan latar belakang bisa di jadikan pengajar atau guru). Hal ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi menarik dan senantiasa segar.

Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak, Info Daftar Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi, Hubungi WA Hubungi 081294496174

Dalam Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan sekolah-rumah dalam artian pendidikan homeschooling. Jalur sekolah-rumah ini di kategorikan menjadi jalur pendidikan informal ialah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan (Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional – Sisidiknas No. 20/2003). Kegiatan pendidikan informal yang dilaksanakan oleh keluarga dan lingkungan berupa kesibukan belajar dengan cara mandiri. Walau pemerintah tidak mengatur standard isi dan proses pelayanan pendidikan informal, tapi hasil pendidikan informal di akui sama seperti pendidikan formal (sekolah umum) dan nonformal sesudah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standard nasional pendidikan (pasal 27 ayat 2).

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 terkait Sisdiknas, pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif meningkatkan potensi dirinya buat punya kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan ketrampilan yang difungsikan dirinya, warga, bangsa dan negara. Juga di terangkan sistem pendidikan nasional ialah keseluruhnya komponen pendidikan yang sama-sama berkaitan dengan cara terpadu buat meraih tujuan pendidikan nasional (pasal 1).

Belajar ialah keperluan, bukan cuma untuk sang anak, tetapi juga buat bangsa. Akan tetapi beberapa anak punya kekurangan tertentu buat bersekolah di sekolah konvensional. Einstein kecil, contohnya, ialah seorang anak dengan kekurangan tertentu. Hingga dia di keluarkan dari sekolah. Supaya momen di DO-nya Eintein tidak terulang lagi, maka pada saat ini mulai berkembang pemikiran berkaitan sekolah alternatif. Salah-satunya ialah Home Schooling alias sekolah rumah. Sebagian contoh dari kalangan selebriti layaknya Neno Warisman, Kak Seto dan Nia Ramadhani memilih alternatif ini.

Banyak kalangan yang memiliki pendapat bahwa metode Homeschooling ini dapat menghambat potensi sosial anak. Disebabkan anak di asumsikan akan kurang bergaul, kurang belajar bersosialisasi, kurang belajar menerima opini orang lain, atau kemahiran bekerja-sama. Anggapan itu jelas salah. Lantaran anak Home School malah dengan cara khusus dibuat untuk belajar dan mempraktikkan bagaimana bermasyarakat dengan cara baik dan betul. School Home ini ialah kerjaan belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Akan tetapi praktisi homeschooling Harmonis, bagian paling sulit dari proses homeschooling ini yaitu pelibatan orang tua. Walau sebenarnya orang tua lah yang lebih memilih keberhasilan homeschooling yang sebetulnya.

Pendidikan, khususnya peletakan dan pembangunan tata-nilai, pada dasar nya berpusat di dalam rumah. Dikarnakan itu, Home School Harmonis dengan cara berkala mengundang para orang tua sebagai mitra pengajar. Umumnya perjumpaan berlangsung hari Minggu. Ada anak yang bercita-cita mau jadi psikolog, contohnya, maka ia berasa tak perlu buat belajar fisika dan kimia. Permasalahannya, target kurikulum ini tidak bisa diacuhkan begitu saja. Maka homeschooling ini menyiasati dengan model pembelajaran interaktif.

Dikala belajar membuat tempe goreng, contohnya, siswa belajar jika kandungan air dalam adonan pembungkus tempe jadi kering dan habis sama-sekali pada suhu sekian; zat apa yang menjadikan gorengan jadi kering, dan sebagainya. Jadi peserta homeshooling pada akhirnya dapat mengikuti ujian kesetaraan, dan punya ijazah. Itu di akui pemerintah. Contoh lain dikala anak belajar menanam. Orang tua dapat mengajarkan anak mulai sejak bangun tidur dan kapan juga anak ingin belajar. Hingga belajar bukan lagi merupakan kewajiban tetapi telah jadi keperluan anak. Mereka mendapatkan modul dan modul pembelajaran buat orangtua. Maka dalam hal tersebut orangtua terjun langsung.

Seandainya orang tua kekurangan info akademis, mereka dapat panggil tutor. Alokasi waktu dapat lebih banyak, dan belajar sangatlah membahagiakan untuk mereka dikarnakan sebetulnya dilandasi oleh keperluan. Akan tetapi jika ke dua orang-tua kerja maka paling baik ke School Home komunitas. Sifatnya panduan. Dalam hal inilah mereka harus ada di kegiatan komunitas.

Pendidikan bukan cuma masalah meningkatkan ilmu, pengetahuan di segala bidang, akan tetapi ada hal yang perlu juga layaknya interaksi dengan teman-teman yang lain. Sosialisasi beberapa anak homeshooling sangatlah terjaga. Kita ajak mereka ke pasar. Kita kenalkan juga pada beberapa anak pasar. Kemudian kita bawa juga mereka ke alam yang terbuka dan ke rumah singgah. Yang lebih penting ialah kita memberi kemandirian, ialah dalam belajar dan mengambil keputusan. Kita pun memberi wawasan berkaitan kewira usahaan. Maka mulai sejak dini mereka telah di latih bagaimana dapat berguna bagi orang lain.

Di Indonesia ada homeschooling paket A sama dengan SD (Sekolah Dasar), paket B sama dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan paket C sama dengan SMA (Sekolah Menengah Atas). Homeschooling ini memberi masing-masing peserta didik kebebasan untuk menentukan pelajaran, tetapi tidak lepas dari kurikulum. Lantaran di ujung sana ada ujian kesetaraan. Seorang remaja yang berasa tidak nyaman di kelas 2 sekolah formal, contohnya, bisa pindah ke kelas 3 di homeshooling. Dikarnakan homeshooling ini ialah multiexit dan multientri. Gampang masuk dan gampang keluar. Legalitasnya sendiri pun telah di jamin oleh pemerintah.

Bila kita artikan dari bahasa, Home Schooling bersasal dari bahasa Inggris dan terbagi dalam 2 kata adalah kata Home yang mempunyai makna Rumah dan School yang bermakna Sekolah. Jadi Home Schooling ini bisa di artikan jadi Sekolah Rumah.

Sementara dari Homeschooling atau Sekolah Rumah yaitu metode pendidikan alternatif yang dilaksanakan di dalam rumah, dibawah pembimbingan orang tua atau panduan pendamping, dan tidak dijalankan ditempat formal yang lain layaknya di sekolah swasta, sekolah negeri, atau di institusi pendidikan yang lain dengan model aktivitas belajar terstruktur dan kolektif.

Home Schooling ialah sekolah yang dikerjakan di dalam rumah dibawah bimbingan dari tutor ataupun orangtua. Hal penting yang memicu pendidikan dirumah ialah keperluan sang Anak. Ya ketidakpuasan orangtua pada sistem pendidikan yang berada di Negeri tercinta ini jadi satu diantara faktor besar yang melandasai HS ini.

Home Schooling ini bisa disimpulkan menjadi model pendidikan berbasiskan rumah, dengan orangtua jadi penanggung jawab aktif. Dan fokus pada peningkatan dan kebutuhan anaknya. Maka dalam hal tersebut semua pendidikan yang diajarkan dalam home schooling baik model, metodenya paling fokus buat kebutuhan anaknya seorang.

Maka Home Schooling sejauh ini bukan instansi, tetapi orang tua sendiri yang menjalani HS. Untuk membuat lancar HS yang diadakan orangtua, layaknya soal-soal, materi dan hal yang lain. Orangtua bisa kerja sama juga dengan komunitas HS yang lain. Maka saran nya bersatulah dengan komunitas HS supaya bisa mempermudah dalam peningkatan belajar anaknya. Anda bisa cari informai terkait HS dikomunitas yang berada di seputar anda, bila masih bingung coba hubungi atau mencari komunitas home Schooling memlalui internet.

Tujuan Home Schooling diprioritaskan pada perkembangan anak, untuk bisa meningkatkan talenta dan potensi anak tersebut. Bahwa sejatinya orangtua telah punya kemampuan untuk mendidik anak mulai sejak anak itu dari bayi, layaknya mengajarinya berbicara, berjalan dan hal yang lain. Home Schooling adalah kepanjangan dari pendidikan yang telah dilakukan mulai sejak kecil. Bahwa orangtua dapat untuk mendidik anaknya sesuai dengan talenta danpotensi nya.

Sesudah kita mengetahui sedikit pemahaman dari Home Schooling, saat ini kita akan coba buat cari tahu apa yang memperbedakan home schooling dengan sekolah formal ?

Namun, saat sebelum masuk ke ketidaksamaan antara Sekolah Formal dengan Home Schooling, maka akan paling baik bagi kita untuk memahami terlebih dulu persamaan dari keduanya.

  1. Home Schooling (informal) dan Sekolah Fomral ialah ke dua instansi yang diakui oleh pemerintah, hal tersebut telah tercatat pada UU No. 20 Tahun 2003 terkait Sistem Pendidikan nasional Pasal 27.
  2. Home Schooling dan Sekolah Fomral pun keduanya sama akan mengikuti Ujian Nasional.

Sedangkan, ketidaksamaan antara sekolah formal dan home schooling ialah sebagai berikut:

1. Tempat belajar sekolah formal layaknya biasa yang kita lihat adalah di lingkungan sekolah, Sedangkan home schooling tempatnya ada di dalam rumah atau sesuai dengan persetujuan yang di pilih.

2. Sekolah resmi layaknya telah kita tahu, mempunyai aturan-aturan yang telah jelas layaknya masuk 5 atau 6 hari dalam satu minggu. Sedangkan Home Schooling lebih fleksibel yakni sesuai persetujuan.

3. Sekolah Formal menyerahkan pendidikan pada instansi sekolah, sementara home schooling tanggung jawab sepenuhnya da pada orang tua.

4. Di sekolah formal tiap-tiap siswa hampir di berlakukan sama, sementara pada home schooling tiap-tiap perlakukan disesuaikan dengan sang anak.

Ada satu pertanyaan lagi yang kerap ada berkenaan Home Schooling adalah, apakah Home Schooling juga memperoleh Ijazah dan bagaimana cara untuk menadpatkan ijazah itu, apa sama juga dengan sekolah-sekolah formal?

Seperti telah di terangkan di atas bahwa Home Schooling ini yaitu alternatif dari sekolah formal, maka Ijazah yang di perolah tidak sama seperti Ijazah yang dipunyai oleh siswa di Sekolah Formal. Tetapi tenang lantaran buat peserta Home Schooling pun masih bisa mendapat Ijazah, ada 3 cara yang dapat dilaksanakan untuk mendapat Ijazah untuk peserta Home Schooling yakni sebagai berikut :

1. Lewat PKBM

Yaitu singkatan dari Program Kelompok Belajar Mandiri yang di kelola oleh Mandiri atau Swasta. PKBM ini umumnya di peruntukan untuk beberapa anak yang mengalami putus sekolah yang mau mengejar pendidikan sekolah formal dijenjang pendidikan SD, SMP atau SMA. Disebabkan saat ini Home Schooling telah menjamur di Indonesia PKBM pun telah terima siswa HS buat mengikuti ujian Paket dan meraih Ijazah Paket A, B, atau C.

2. Lewat Sekolah Payung (Umbrella School)

Ini ialah sekolah formal yang siap mewadahi anak-anak HS buat mengikuti Ujian Nasional di sekolahnya. Dengan catatan, anak HS ini siap untuk mengikuti ketentuan yang di tetapkan sekolah itu.

3. Lewat Jalur non Diknas

Layaknya Cambridge, SAT, dan lain-lain. Ada sebagian instansi yang menyediakan program ujian Cambridge. Cuma saja program ini tidak sama seperti UN dan UNPK yang mengatakan kelulusan. Ujian ini cuma berupa assessment.

Yuks ikut Program Homeschooling Erraedu

Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak, Info Daftar Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi, Hubungi WA Hubungi 081294496174

Sebagai bentuk dari sistem pendidikan informal, kunci utama penyelenggaraan homeschooling Erraedu ialah terdapatnya kelenturan fleksibilitas. Maka tidak bisa kaku dan terlalu berstruktur sebagaimana sekolah formal. Apabila terlalu di susun dalam kurikulum yang baku maka homeschooling malah akan kehilangan makna utamanya.

Erraedu percaya bahwa ketika potensi dan minat anak-anak di observasi dan di arahkan sedini mungkin, maka mereka akan mendapat pencapaian yang terbaik sesuai dengan potensi dan minat mereka di masa depan. Kita menganabisa logikannya dengan 2 anak yang mempunyai minat, potensi dan keterampilan yang sama tetapi memperoleh porsi latihan yang berbeda. Maka yang terjadi ialah siswa yang meraih pelatihan dari kecil akan mendapatkan prestasi yang lebih hebat dibanding dengan siswa yang baru memperoleh pelatihan di umur remaja.

Homeschooling Membangun Portofolio Pendidikan Anak, Info Gabung Erraedu di Jln. Tekukur, Jaka Setia Bekasi, Hubungi WA Hubungi 081294496174

Tentang Kami

Visi Misi dan Tujuan Fikar School

Visi

Terwujudnya generasi bangsa yang berkarakter sesuai potensi kemanusiaan.

Misi

  • Mewujudkan generasi muda Indonesia yang menyadari bahwa mereka punya keunikan dan kelebihan didalam potensi mereka masing-masing.
  • Mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkarakter kuat dan berbudi pekerti luhur.
  • Mewujudkan generasi muda Indonesia yang berjiwa leadership, entrepreneurship dan religious.

Tujuan

  • Menghasilkan lulusan yang berkualitas, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berjiwa entrepreneur,mempunyai wawasan luas, punya disiplin dan etos kerja dan dapat bersaing di tingkat internasional.
  • Meningkatkan ilmu pengetahuan, tehnologi, seni dan budaya untuk mendorong pembangunan bangsa
  • Menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

Menentukan buat menempuh pendidikan homeschooling sesungguhnya susah-susah gampang. Bila menempuh pendidikan homeschooling, semua nya memang berkesan lebih gampang.

Anak tidak perlu repot bangun pagi dan buru-buru pergi ke sekolah. Orang tua pun tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra buat membeli seragam dan transportasi anak.

Disamping itu, jam belajar anak pun begitu fleksibel dan dapat di atur sesuai dengan keperluan masing-masing. Terdengar sangat menyenangkan?

Namun, tunggu dulu. Untuk orang tua yang mendaftarkan anak nya ke homeschooling, hal ini dapat berubah jadi pedang bermata 2 apabila tidak berhati-hati. Salah-salah, pendidikan anak bisa jadi terbengkalai sebab minimnya komitmen kedua belah pihak.

Buat menyiasati hal ini, berbagai lembaga homeschooling yang menyediakan jasa kurikulum dan guru tambahan pun bermunculan bak jamur di musim hujan. Biar tidak bingung, kumparan menyediakan sederet daftar homeschooling terbaik di Jabotabek yang dapat kamu jadikan pilihan!

Program homeschooling erraedu di tujukan buat jenjang pendidikan dari mulai SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga dengan SMA (Sekolah Menengah Atas).

Program kurikulum Homeschooling Erraedu memakai kurikulum nasional. Disamping itu siswa dan siswi pun meraih materi akademis dan juga mendapat pendampingan tumbuh kembang Anak.

Itulah sedikit bahasan terkait Home Schooling, mudah-mudahan bisa meningkatkan wawasan kita berkenaan Home Schooling. Jika anda sedang mencari Home Schooling yang Profesional, Terpercaya dan Berpengalaman. Jangan ragu untuk segera menghubungi kami via Whatsapp di 0812 9449 6174

Atau Klik Banner Dibawah